Eksotisme Dunia Bawah Laut Dari Kota Gas Alam Indonesia

Eksotisme Dunia Bawah Laut Dari Kota Gas Alam Indonesia

PRELUDE

Wisata bahari bawah laut, banyak hal menarik yang dapat dilihat disini. Jangan harap bisa melihat ikan atau terumbu karangnya di dataran karena hanya ada di laut. Beruntunglah Indonesia merupakan negara kepulauan, so banyak tempat-tempat diseluruh negeri ini yang memiliki pesona alam dibawah laut yang sangat indah. Kali ini bertempat di Pulau Segajah, Bontang Kuala, Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan Timur. Ya, mungkin tidak setenar Pulau Derawan, Kakaban, dan Maratua yang sudah banyak traveler nasional atau internasional ketahui. Tapi disini pula terdapat keunikannya tersendiri. Apa saja keunikannya? Mari kita simak lebih lanjut.

HOW TO GET THERE?

Menyewa kendaraan roda empat adalah pilihan terbaik untuk mencapai tempat ini dari Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda. Sebab lebih efektif dan efisien untuk mencapai tempat ini. Karena dengan begitu kita bisa lebih menghemat waktu apabila hanya ada waktu berkunjung disaat weekend. Selain itu dapat menggunakan bus seharga Rp. 21.000,- mulai dari terminal bus Lempake di Samarinda Utara atau menyewa travel seharga Rp. 50.000,- per orang dengan minimal 6-8 orang yang juga pergi berangkata ke destinasi yang sama, kemudian turun di terminal bus di Kota Bontang melanjutkan menuju Bontang Kuala menggunakan angkot seharga Rp. 10.000,- atau menggunakan ojek seharga Rp. 20.000,-. Selain perjalannya yang memakan waktu kurang lebih 3 jam atau kurang lebih 100 km juga banyak kendaraan berat yang melintas sepanjang jalur perjalanan ini, sehingga terkadang kita perlu ekstra waspada karena jalur jalan juga yang berbukit-bukit serta kondisi aspla yang terkadang mulus terkadang off road. Setelah sampai di pusat kota Bontang segera menuju ke Bontang Kuala, memarkirkan mobil dan menuju tempat penyebarangan menggunakan perahu mesin untuk mencapai Pulau Segajah.

WHAT’S UNIQUE HERE?

Keunikan dari pulau ini adalah tidak terdapat di dalam peta nasional, dunia, atau versi apapun. Kenapa? Sebabnya pulau ini adalah pulau yang muncul hanya di pagi sampai siang hari ketika air laut surut. Besarnya tidak seberapa, mungkin hanya setengah dari lapangan bola, tapi jangan berkecil hati, sebenarnya disinilah keunikannya, bentuk pulau nya sendiri kalau diperhatikan hampir menyerupai bentuk gajah, dengan belalai, kepala, badan dan kakinya kalau kita melihat secara seksama dari udara. Areal ini terdapat 3 spot yang menarik untuk dikunjungi.

Eksotisme Dunia Bawah Laut Dari Kota Gas Alam Indonesia

Gelembung Laut Abadi

Spot pertama disekitar pulau segajah banyak terdapat bintang laut yang bertebaran menghiasi perairan dangkal di sekitar pulau. Tidak ada pohon pelindung apapun di pulau ini, seluruhnya adalah pasir pantai, yang ada hanya pohon kecil sebagai penanda yang ditanam untuk menandakan pulau ini dikala surut. Menarik bukan? Nilai plus lain disekitar pulau ini selain peraiaran dangkalnya juga terdapat beberapa spot-spot menarik untuk latihan snorekling sebelum menuju dunia bawah laut.

Di pulau ini kita dilatih oleh pemandu untuk snorekling sebelum melanjutkan ke tempat menarik lainnya yaitu Geladi atau spot kedua. Geladi adalah spot di tengah laut dengan keunikan yang dijadikan nama spot ini, yaitu Gelembung Laut Abadi. Timbul gelembung-gelembung laut dari jejeran karang-karang di dasar menuju keatas seperti kerang di dalam film 90an Jinny Oh Jinny. Ikan-ikan dengan warna-warna yang cantik, kuda laut, dan The Clown Fish “Nemo” semakin membuat betah berlama-lama di spot ini dengan kedalaman 5-10 meter. Mengapa disini bisa terdapat gelembung-gelembung laut? Mungkin menurut telaah saya di sekitar peraiaran ini terdapat pengeboran gas (oil rig) sehingga terbentuklah gelembung-gelembung gas tersebut naik ke permukaan dalam hitungan 2-3 menit setiap kali nya.

Spot terakhir yaitu tempat dimana terumbu karang buatan yang berkedalaman 1-5 meter. Disini kita bisa lebih dekat ber–snorkeling ria lebih dekat dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang bertebaran. Spot terakhir ini adalah berupa pos bekas pengeboran minyak dan gas sehingga di beberapa titik kita dapat menjumpai terumbu karang buatan yang menghinggapi kaki-kaki bekas oil rig tersebut. Unik nya areal ini lebih bagus di saat jam 12 sampai jam 2 siang karena air sedang surut sehingga arus pun lebih tenang.

Sambil melepas lelah disediakan juga loh paket makan siang dari pemandu wisata lokal untuk para wisatawan, jadi makan siang di pos ditengah-tengah laut adalah salah satu pengalaman unik yang dapat anda nikmati. Sambil memandangi air laut yang tenang juga melihat arus lalu lintas kapal-kapal besar yang lalu lalang dari kejauhan semakin nikmat bukan?

TIPS:

– Berangkat menyebarang dari Bontang Kuala lebih pagi sekitar pukul 07.30, agar berada di 3 spot tersebut lebih lama dan puas, biasanya kembali ke Bontang Kuala pukul 15.00

– Bawalah pelembab/tabir surya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari langsung.

BUDJET: (Tahun 2014)

Dari Kota Samarinda

Bensin kendaraan pribadi Rp 30.000,- x 7 orang = Rp 210.000,- PP

Penginapan 1 malam Rp 30.000,- x 7 orang = Rp 210.000,-

Penyebarangan kapal Rp 500.000/15 orang = Rp 33.333 mejadi Rp 35.000,-

Makan pagi, siang dan malam Rp 75.000,-

TOTAL: Rp 170.000,-

Eksotisme Dunia Bawah Laut Dari Kota Gas Alam Indonesia (3)

THE STORY

Day 1

Jum’at sore kami sudah start berangkat menuju bontang, dengan rombongan kurang lebih 14 orang menggunakan 2 mobil milik anggota tim. Sekitar jam 4 sore meeting point dilakukan di Bukit Alaya, kami sampai terlebih dahulu sambil menunggu rombongan yang lain kami duduk-duduk bercerita di pinggir jalan bermandikan panasnya matahari sore itu. Rombongan di dalam mobil yang sama ada Fahrul, Arief, Febi, Ebi, Iqro dan saya sendiri. Sedangkan di dalam rombongan yang lain ada Desta/Cecep, Andis, Ozi/Ojek, Zulya, Ulvi, dan akhirnya kita ga jadi meeting point di Bukit Alaya sebab rombongan Desta datang terlambat so kita putuskan untuk meeting point di tempat peristirahatan rumah makan diantara Samarinda dan Bontang.

Akhirnya sebelum magrib jam 6 sore kami sudah tiba duluan di TKP, sambil memesan makanan dan meluruskan kaki tidak lama 30 menit kemudian rombongan kedua pun datang dan kami pun mengisi perut yang sudah keroncongan dengan segelas teh hangat, indomie rebus telor, dan ayam goreng serta sebagian yang lain melakukan ibadah solat magrib. Setelah itu semua rombongan tancap gas menuju Kota Bontang tepat jam 7 malam.

Di dalam perjalanan sudah pasti ada yang tidur dan ada yang ngebanyol, dan saya termasuk diantara keduanya hehe. Setelah makan mata pun terasa berat dan terpejam kurang lebih 20 menit sebelum memasuki areal gunung menangis. Apa itu gunung menangis? Konon menurut mitos orang setempat kenapa disebut gunung menangis dahulu kala ada seorang wanita yang menangis dan bunuh diri di lokasi ini. Jalannya berupa tanjakan yang cukup panjang dan jalannya pun cukup rusak, menantang bukan? Ga heran sering kendaraan berat yang ga kuat untuk menanjak sehingga stuck di tengah tanjakan atau malah jalan mundur kebelakang sehingga menyebabkan kecelakaan. Saya juga baru tau cerita nya seperti itu sebab Iqro baru menceritakan kisah gunung menangis ini setelah kami jalan pulang melewatinya, katanya sih Iqro takut klo cerita duluan, pamali hehehe.

Dan akhirnya sampai juga di Kota Bontang, penilaian pertama untuk kota ini cukup rapi dan bersih, sebab disini terdapat industri pupuk kimia dan gas alam yang besar di Indonesia. Setelah mendapat tempat penginapan kami menyewa 2 kamar, untuk semua rombongan, maklum press budjet. Tim di bagi menjadi 2 dengan sebagian menyiapkan kamar dan sebagian lagi membeli makanan untuk makan tengah malam. Ga tau kenapa pada kelaparan lagi padahal ditengah jalan udah makan. Tepat jam 12 malam semua rombongan tertidur dengan pulasnya sebab besok harus berangkat pagi-pagi agar seluruh spot terjelajahi.

Day 2

And this is the day! Jam 5 subuh bergegas bangun dan prepare perlengkapan, mandi sarapan dan segala macam akhirnya cek out jam 7 pagi. Ga dapet sarapan dari hotel soalnya tiap kamar hanya boleh 2 orang so kita semua akhirnya sarapan di luar saja untuk kebersamaan rombongan. Nasi kuning adalah jawabannya dikala perut lapar di pagi hari.

Sesampainya di bontang koala ternyata disana sudah siap pemandu wisata lokal, dan juga ada rombongan dari InstaKukar. So ngobrol2 sejenak dan saling berkenalan diantara kami. Rombongan InstaKukar berangkat terlebih dahulu menuju pulau segajah, sedangkan rombongan kami menjadi rombongan kedua. Ternyata pada hari itu hanya ada rombongan kami dan teman-teman dari InstaKukar saja yang berada di spot wisata ini, so jadilah hari itu explore sepuas-puasnya, poto-poto, nyanyi-nyanyi dan lain-lain. Pokoknya today is ours. hehehe. Nah apa aja spot-spot yang kami nikmati sudah dibahas di bab yang lain. Pada hari ini pula malamnya kami berangkat pulang menuju Samarinda untuk mempersiapkan dan mencari nafkah masing-masing. See you again in another trip!

Sincerely,

Check my IG: @abienugraha