Ancient Volcano Ecotourism and Embung Nglanggeran

Tak kan pernah kulupakan malam itu, malam pertama yang mengubah hidupku menjadi malam panjang pencuri hatiku. Tak kan pernah kulupakan wajah itu yang menjelma menjadi kobaran semangat dibawah langit yang membisu. Tak kan pernah kulupakan bisunya malam yang seakan memberikan risalah sepanjang masa.

Tak kan pernah!!

Sorry guys saya awali paragraf dengan 3 kalimat gombal. Tapi serius, 3 kalimat iu muncul ketika pertama kali saya menanjaki Gunung Api Purba. Saat itu di pertengahan tahun 2008. Seperti yang saya tuliskan di blog lama saya. Di malam itu, saya menemukan kenapa setiap manusia butuh menakhlukan ‘puncak-puncak’ tertinggi di hidupnya. Bersama sahabat, disitulah (Nglanggeran) menjadi titik awal saya mencintai alam.

So, kita sudahi ngegombalnya. Jadi guys. Pengalaman pertama saya menanjaki Gunung Api Nglanggeran 6 tahun yang lalu begitu berbeda dengan tahun ini. Bukan karna Nglanggeran semakin nge-hits, tapi karna banyak hal yang semakin menarik. Dulu ketika menaikinya, kita tidak di kenakan retribusi, belum ada pengelola yang jelas sehingga kamu bisa seenaknya naik kapanpun. Di puncak pun masih cukup sepi, sehingga kamu bisa merasakan menikmati indahnya landscape malam dari puncak yang serasa milik sendiri.

Yap, saya akhiri cerita Gunung Api Nglanggeran ya. Karna saya cuma mau bahas maslaha lokasi baru yang bisa dibilang jadi primadoa baru desa Nglanggeran.

Lasting Safe and Peaceful Village’ – Nglanggeran

Bagi yang udah sering kesana atau yang baru rencana mau kesana. Satu hal yang perlu kalian ketahui kalau nama nglanggeran tidak hanya sekedar nama. Yap, seperti artinya The Peaceful Village, kamu bakal merasakan  betapa nyamannya desa ini.

Embung Nglangeran baru didirikan tahun 2013 dan di resmikan oleh Sri Sultan HB X. Lokasinya terletak di Dusun Nglanggeran Wetan, Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Dari basecamp Gunung Api Purba Nglanggeran embung ini berjarak sekitar 2 km. Berhubung tidak ada trayek angkutan umum yang melayani rute hingga Embung Nglanggeran, maka wisatawan disarankan untuk membawa kendaraan pribadi.

 FYI : Untuk masuk ke lokasi, kamu bakal di kenakan tarif lagi.

Ancient Volcano Ecotourism and Embung Nglanggeran by Anggarizky (7)

Embung Nglanggeran suitable to see the sunset with your lover 🙂 LOL! Serius guys, bagi yang jomblo dilarang berangkat sendiri ya. Jealous Overload!! 

Saran saya, waktu paling keren main kesini saat sore hari. (Terus nanti malemnya tracking ke Gunung Api Purba, serius bakal seru). Kamu bisa bisa menikmati senja di tepi embung tanpa terhalang pepohonan atau perbukitan. Sinar mentari sore yang keemasan akan menerpa permukaan embung. Mentari yang turun perlahan akan membias di air sehingga menciptakan refleksi yang indah.

Selain kala senja, kamu tetep bisa datang di pagi hari untuk menikmati pemandangan yang mempesona. Meski tidak bisa menyaksikan sunrise, tapi pemandangan telaga yang mistis  dengan latar lembah hijau yang berkabut terasa sangat epic dan menarik untuk diabadikan.

Untuk mencapai lokasi Embung Nglanggeran wisatawan harus mendaki puluhan anak tangga yang berkelok-kelok. Begitu tiba di puncak, mata akan disuguhi pemandangan telaga buatan yang indah. Saat melayangkan pandang ke sekitar, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan gugusan batu raksasa yang membentuk Gunung Nglanggeran. 

Di sisi lain kita juga bisa memandang lembah menghijau hingga batas horison.  Di kawasan embung terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat. So, yang siap-siap trip, jangan sampe lupa bawa device-mu ya. Dan abadikan moment indahmu.

Ancient Volcano Ecotourism and Embung Nglanggeran by Anggarizky (8)

More Photos Check My Instagram : @anggariezky